Itu kata yang tak pernah absen melumat telingaku , saat apa yang kamu inginkan tak terealisasikan.
Kadang aku berfikir , egoku yang terlalu dominan ? Atau memang kamu yang terlalu egois?
Lagi .. Lagi .. dan lagi , aku hanya bisa menghela nafas perlahan-lahan , hanya lantaran sayang aku terus bersabar.
Sungguh aku tak pandai menilaimu. Kamu terlalu pekat dihatiku , sampai sukses membawaku pada kebisuan dan kesendirian... yang membuat aku tak punya daya untuk menilaimu. Taukah kamu , sesak rasanya saat tau kamu pergi ( walau hanya sementara ).
Sebenarnya .......
- Hidup ini sederhana , diri kitalah yang membuat rumit dengan lebih banyak menggerutu daripada mencari solusi atas masalah yang dihadapi , dan lebih banyak mengeluh daripada kesadaran menerima kenyataan.
- Hidup ini sederhana , diri kitalah yang membuatnya rumit dengan angan-angan yang tidak berkesudahan dan dengan setumpuk keinginan yang tak berujung.
- Hidup ini sederhana , diri kitalah yang membuatnya rumit dengan janji-janji yang tak terpenuhi , dan dengan rencana-rencana yang tak terlaksana..
- Hidup ini sederhana , diri kitalah yang membuatnya rumit dengan lebih banyak meminta daripada memberi , dan lebih banyak berharap daripada berusaha.
Entahlah ...
![]() | ||||
Inikah yang dimaksud "Kering kerontang bernisan sepi?" (via: sadgenic ) |
Haauuuuuuuffff ............... uuuuuuuuuffffffftttt ...............
Enak deh tarik nafas perlahan-lahan terus hembuskan perlahan-lahan :)
Akan ku tunjukkan kerumitan yang sebenarnya , markidot :


![]() |
Kerumitan yang menawan , mengingatkanakanku akan pola pikirmu.. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar